Camavinga, Tchouameni, Griezmann dkk. hadapi kompetisi ketat tembus team khusus Didier Deschamps. Dengan Piala Dunia telah di muka mata, ini waktunya manager tim nasional memeras otak.
Panasnya Persaingan Jelang Piala Dunia Di Prancis
Memantau perform di club, mengutak-atik untuk mendapatan XI prima, putuskan siapa yang hendak jadi lapisan berkualitas dan siapakah yang ditinggalkan. Untuk beberapa negara, proses ini buat sangat pusing. Manager Prancis Didier Deschamps adalah yang perlu memainkan proses ini dengan beringas.
Punyai umumnya pilihan bagus memang permasalahan yang buat iri, tapi tetap dia sebagai permasalahan saat pemain veteran harus diadu dengan bintang masa datang. Dan sedikit timnas yang mempunyai prospect janjikan sekitar Les Bleus.
Jules Kounde, 23, makin mengalami perkembangan di Barcelona walau terpasang sebagai bek kanan bukannya status kesukaannya di bek tengah. Aurelien Tchouameni, 22, memberikan umpan magic buat Rodrygo akhir minggu tempo hari di derbi Madrid di antara Real dan Atletico. Wesley Fofana, 21, barusan menjadi satu diantara bek paling mahal selesai dibeli Chelsea pada harga £75 juta.
Itu hanya sedikit dari beberapa nama yang belum 'muncul' di 2018, saat Prancis cuma mainkan dua starter non-kiper yang lebih tua dari 30 tahun diperjalanan jadi juara Piala Dunia. Umumnya pemain team khusus waktu itu percaya dapat menjaga status mereka di 2022 - tetapi rasanya kepercayaan itu mulai labil.
Berikut enam kompetisi starting XI terpanas yang perlu diawasi Deschamps mendekati Piala Dunia 2022...
Hugo Lloris versus Mike Maignan
Sang kapten tidak mungkin ditendang dari XI pertama, kan?
Kelihatannya, sich, tidak. Reporter GOAL Naim Beneddra berbicara "mustahil" Lloris kehilangan status penjaga gawang khusus terkecuali ada keadaan yang tidak diperhitungkan. Tapi sekarang ini Maignan ialah penjaga gawang yang lebih baik dibandingkan Lloris, titik. Dalam semua kelompok statistik yang pantas diperhitungkan (bahkan juga di kelompok yang tidak penting sekalinya - rataan sepakan Maignan lebih jauh tujuh mtr., misalnya), penjaga gawang AC Milan itu lebih bagus dibanding Lloris, dan ia barusan memenangkan Serie A. Bila Hugo ambyar di Qatar, tidak boleh ngomong kami tidak mengingatkan jika deputinya lebih patut.
Lucas Hernandez versus Presnel Kimpembe versus William Saliba
Raphael Varane sedang bagus-bagusnya di Manchester United sejak diduetkan bersama Lisandro Martinez, apalagi ia 'kan memang anak emasnya Deschamps. Varane akan menjadi satu diantara nama pertama kali yang masuk formasi team, itu nyaris tentu. Dalam pada itu, Jules Kounde bisa juga ditanggung bila melihat performnya untuk Barcelona sekarang ini.
Bila Deschamps mainkan Kounde sebagai bek kanan atau bek sentra kanan di pola tiga bek, ada satu status bek sentra yang penting diisi.
William Saliba yang menyesuaikan dengan supercepat di Liga Primer Inggris bersama Arsenal membuat jadi calon yang awalnya tidak diakui, tapi Deschamps lebih akrab dengan bintang Bayern Munich Lucas Hernandez dan pemain PSG Presnel Kimpembe.
Hernandez jadi starter di final Piala Dunia 2018 sebagai bek kiri, tapi mulai sejak itu 'hijrah' ke status tengah dan masuk bulan September sebagai favorit untuk isi pos paling akhir. Sekarang ini dia tengah mangkir lantara cidera adductor, sehingga Sliba dan Kimpembe punyai kesempatan semakin besar. Tapi lepas dari itu, Hernandez masih jadi opsi khusus.
Janganlah lupa masih tetap ada Wesley Fofana dan Dayot Upamecano.
Ferland Mendy versus Theo Hernandez versus Lucas Digne
Ferland Mendy, bek kiri khusus Real Madrid yang telah berumur 27 tahun, baru mencatat tujuh performa buat Les Bleus sejauh profesinya. Ditambahkan, Mendy tidak pernah bela tim nasional Prancis semenjak 2020.
"Mendy makin melorot di hierarki [bek kiri]," kata Beneddra. "Ia tidak terlampau memberikan keyakinan ketika bermain [di bawah Deshcamps]."
Tetapi, kasus cidera mengganti segala hal. Theo Hernandez-nya AC Milan ialah opsi khusus benteng kiri di Qatar, tapi ia mangkir minimal beberapa minggu. Lucas Digne diundang sebagai substitusinya di kalender FIFA Matchday September ini, tapi saat ini bek Aston VIlla itu ikutan cidera.
Ringkas, Mendy memperoleh kesempatan untuk buat Deschamps berkesan. Rasanya ia harus tampil super bagus untuk mengganti pemikiran si pelatih.
N'Golo Kante versus Aurelien Tchouameni
Makin lama N'Golo Kante cidera periode panjang, makin Prancis dipaksakan pikirkan lapisan di bidang pemain tengah. Di keadaan bagus, Kante ialah opsi absolut buat Deschamps, tapi ia hanya jadi starter 21 kali untuk Chelsea di liga musim 2021/22 dan sampai sekarang ini masih cidera hamstring. Tchouameni juga sukses tampil menarik saat dipercayai sebagai starter menantang Austria, Jumat (23/9) pagi hari barusan, dan bisa di turunkan melawan Denmark di Nations League untuk makin memberikan keyakinan Deschamps.
Bila Kante fit mendekati Qatar, ia tentu yang diputuskan. Tidak perlu overthinking. Tetapi kompetisi semakin menarik karena Tchouameni sanggup menunjukkan kelaikan dianya di Real Madrid dan di pertandingan versi Austria, ia bisa menjadi gagasan B yang paling kompak.
Calon lain, Boubacar Kamara (Aston VIlla), dipulangkan karena cidera minggu ini, hingga buka kesempatan untuk Youssouf Fofana (AS Monaco), yang memainkan kiprah tim nasional Prancisnya menantang Austria, untuk masuk bursa kompetisi.
Paul Pogba versus Eduardo Camavinga
Paul Pogba ialah jawara Prancis lama - dan ia selalu bayar keyakinan yang diberi kepadanya di timnas - tapi negativitas di tingkat club dan kesehatan yang lebih buruk membuat peluangnya untuk diputuskan makin terjun bebas. Pindah ke Juventus semestinya jadi peristiwa keceriaan yang tercipta kembali. Tetapi rupanya, Pogba justru terkena cidera meniskus di pramusim dan belum juga tampil di Serie A musim ini.
Juventus memverifikasi bawah Pogba harus jalani operasi sesudah pilihan alternative tidak berbuah hasil.
Ia akan mangkir lebih dari 2 bulan, dan itu terlampau 'mepet' dengan Piala Dunia.
Eduardo Camavinga ialah suksesor alaminya di baris tengah untuk temani pemain tengah bertahan Prancis, tapi bintang Real Madrid itu akan berulang-ulang tahun yang ke-20 dua minggu saat sebelum kompetisi dan dapat dipandang tidak siap untuk gelaran sebesar itu.
Kemungkinan Camavinga punyai nilai tawar melalui peranan super-sub-nya saat Real Madrid memenangkan Liga Champions - tapi ada harapan berlainan dalam soal playmaking di tim nasional Prancis, dibanding dengan Los Blancos yang ditempati pengumpan elite sedunia.
Selainnya Pogba dan Camavinga, Matteo Gundouzi (Marseille) telah kantongi menit bermain yang cukup buat dapat masuk bursa kompetisi.
Antoine Griezmann versus Christopher Nkunku versus Moussa Diaby versus Kingsley Coman versus Ousmane Dembele
Kita mengetahui Kylian Mbappe dan Karim Benzema tentu starter, tetapi siapa striker yang terbaik memberikan dukungan mereka? Pilihan Deschamps banyak, sampai konyol rasanya.
Si pelatih ialah fans berat Antoine Griezmann, dan walau performnya bersama Atletico Madrid tengah menukik, Beneddra berbicara Griezmann harus dipandang seperti favorit. Walau begitu, status Griezmann tidak seutuhnya aman dan, antara penggemar Prancis, ada pembicaraan sengitu masalah apa penyerang lain pantas dikasih peluang.
Bintang Bayern Munich Kingsley Coman memang mencontreng banyak persyaratan - eksper di bawah Deschamps, bisa dibuktikan juara di mana saja ia ada, dan masih sempurna - tapi si manager dikenali lebih sukai memasangkan pemain simpatisan di status sentra. Ousmane Dembele-nya Barcelona dan Moussa Diaby-nya Bayer Leverkusen, tidak perduli segemilang apa mereka sekarang ini, kemungkinan dapat terhalang factor sama.
Maka dari itu, Christopher Nkunku (RB Leipzig) bisa menjadi nama khusus yang mamapu mengudeta Griezmann. Ia merampas penghargaan Pemain Terbaik Bundesliga musim kemarin - menaklukkan Robert Lewandowski! - dan ia memulai musim ini dengan bagus.
Veteran seperti Nabil Fekir dan Thomas Lemar berusaha menarik kembali perhatian Deschamps, tetapi kemungkinan tekad mereka akan mentong sebagai pendamping tim bukannya membobol starting XI. Ke-2 nya cidera dan mangkir dari tim Prancis September ini.
Pogba |